Saat aku menulis ini aku sedang menggenggam hatiku demikian eratnya.
Aku takut hatiku melompat dan tak bisa kembali ke tempat asalnya.
Debaran yang mengumpat namamu tak berhenti sedari tadi. Memberikan sesak
yang terlalu pasti untuk kuingkari.
Tak pernah kurasakan cinta yang sebesar ini. Terlalu besar untuk
mampu kusimpan sendiri. Terlalu sakti dengan hanya kudiamkan dan
perlahan mati disapu angin. Pernahkah kaurasakan getar-getar yang
menjalari tubuhmu di seluruh penjuru raga. Hatimu penuh, isi kepalamu
berputar-putar memainkan harmoni cinta yang sangat kautahu, lidahmu
ingin meneriakkan satu nama. Suaramu ingin menjeritkan kebahagiaan yang
tak mampu ditolak semesta. Sementara senyummu tak berhenti melengkuh dan
membuat bibirmu kebas dalam rasa yang tak mau kaukikis habis. Dan
sepasang matamu mengalirkan air mata yang kaurindukan. Karena
bertahun-tahun hilang diredam harapan yang patah arang.
Semua itu terjadi tidak dalam satu tepukan. Ada bulan-bulan yang
panjang tempatku menyembuhkan lara. Ada kau yang menungguku di bawah
pohon teduh bernama kesabaran. Sampai suatu malam kuserahkan segala yang
kupunya hanya padamu. Hanya kepada kau yang satu tempatku pulang
kapanpun kumau.
Malam itu peluh kita belum lagi hilang. Aku terbaring di sampingmu
setengah telanjang. Kita saling menatap bulan pada mata kita sendiri.
Ada jeda panjang yang memberi harmoni kekaguman atas saling memiliki.
Ciuman luruh bersama cinta yang bermekaran melalui pori-pori. Pelukanmu
mengerat. Air mataku tumpah dan menjadikanku si lemah yang bahagia
karena diselamatkan cinta yang selama ini kutunggu.
Aku tak pernah segila ini. Aku tak pernah sewaras ini. Aku tak pernah
gila dan waras secara bersamaan seperti hari ini. Kau adalah gila yang
kucandu. Kau adalah waras yang memang semestinya begitu. Dan sekarang,
saat hatiku masih bergejolak ingin lompat dari tempatnya, bahagiaku
mengalir pada hatimu. Pada genggam tanganmu tempatku melebur aman.
Aku tak pernah sejatuh ini. Aku tak pernah sekuat ini. Aku tak pernah
menginginkan diriku seluar biasa ini. Dan sayang, jika benar cinta
sungguh menggilakan izinkan aku tinggal. Jika kata mereka cinta
membuatku tersesat, jelaskan pada dunia bahwa kini aku tak lagi ingin
diselamatkan.
ADS HERE !!!