
Hari ini aku merayakan kita. Tidak dengan sebuket bunga atau
ciuman-ciuman memburu di ranjang kita yang gelisah. Kebersamaan
kurayakan dengan kebersamaan yang kita curi dari segala sibuk yang tak
bisa pergi. Ada kau di seberang mejaku adalah cukup yang takkan bisa
terganti. Ada senyummu yang menulari senyumku adalah sesederhananya
bahagia yang selalu kita bagi.
Hari ini kita merayakan kekitaan. Merayakan komitmen yang sudah kita
bangun dari kepercayaan yang teguh dan perjuangan yang tak mudah rapuh.
Di dalamnya ada sabarmu yang menggunung. Di dalamnya ada raguku yang
terkadang begitu mengganggu. Meski begitu di dalamnya juka terpatri
kasih sayang yang semakin ke sini semakin besar. Sayang yang tumbuh
subur di antara hati serupa gurun yang mendadak ditumbuhi tanaman.
Hari ini kita merayakan tigapuluh hari yang menakjubkan. Ada peluk
dan cium yang membara di sana. Ada erangan dan desah yang saling
bertindih yang membakar pori-pori kita. Ada kesalku yang menebar benci.
Ada kebodohanmu yang membuatku hilang kendali. Ada tawa yang memekak
sunyi. Ada tangis yang sengaja tumpah dalam haru kita sendiri. Ada kau
yang cinta aku. Ada aku yang mencandumu. Ada kita yang melahirkan kita.
Ada kita yang mengutuk segala pisah.
Sayang, mari rayakan segala rasa yang menari di atas panggung kebersamaan.
Mari biarkan tigapuluh hari menua menjadi tigapuluh minggu, bertumbuh
menjadi tigapuluh bulan dan semakin besar menjadi tigapuluh tahun yang
terus berkali lipat jumlahnya.
Padamu tak kuminta banyak. Hanya berbagi hangat di kala hati
mendingin ngilu. Hanya sepotong sayang saat rasa menghilang dalam lalu.
Hanya sebuah pulang di saat pikiranmu meragu.
ADS HERE !!!