Tunggu, jangan tertawa dulu. Walaupun kutahu kau pasti merasa
lucu mendapatkan surat yang dikirim dari orang di sebelah kamarmu. Tapi
biarkanlah kali ini aku berbagi romantisme padamu. Sudah lelah sekali
rasanya cinta ini kuumbar pada mereka yang pernah kucintai itu.
Kau, adikku kali pertama. Aku tahu kita tak selamanya bahagia atas
satu sama lain. Ada aku yang keras kepalanya bukan main. Ada kau yang
pemberontak yang menolak mendengarkan segalanya ingin. Tapi kali ini
saja izinkan aku menuturkan kejujuran. Bahwa kaulah salah satu alasan
kenapa hidup setingkat menjadi indah. Kaulah nikmat yang terukir dari
bahagianya menjadi kakak. Kaulah adikku yang pertama yang mengajari
bahwa betapa indahnya berbagi ibu dalam kasih sayang melimpah ruah. Kau
mengajari banyak hal dalam hal-hal yang tak kau sengaja.
Jika surat ini kau baca, tolong jangan godai aku. Tolong jangan bahas
lagi surat ini karena segala yang kututurkan ini akan menjelma lain
saat kita bertatap muka. Aku dan kau memang sepasang manusia keras
kepala. Ya, itu memang warisan dari ibu kita.
Aku hanya minta satu. Mari membangun kastil kebahagiaan untuk orang
tua dan adik-adik kita bersama-sama. Karena aku butuh bahu dan
punggungmu untuk melepas lelah. Aku perlu rangkulanmu untuk menghalau
gelisah.
Dari kakakmu satu-satunya.
ADS HERE !!!