
Angin menempa dingin pada wajahmu yang lugu. Lelap memberi damai pada
wajahmu yang biasanya beringas saat kita bercumbu. Kutatap kau yang
diam di atas bantal. Lelahmu terpancar dari sepasang matamu yang
tertutup diam. Bibirmu kering, sisa ciuman panjang kita masih melekat di
sana. Tapi dalam tidurmu kau menjelma bayi yang dicintai semua orang.
Lucu tanpa akhir, jenaka penuh cinta.
Sesekali matamu mengerjap. Mungkin kau sedang bermimpi dikejar setan
atau di bawah sadar sana kau sedang bercinta dengan imaginasimu yang tak
pernah kugapai. Apapun itu memandangimu tidur adalah hobi baruku yang
bikin candu. Saat kau tak ada, hal ini yang sering membuatku rindu.
Nafasmu menghela lembut satu-satu. Kadang kulekatkan wajahku di sana.
Ada hangat yang mengalir dari tubuhmu. Memberi riang tersendiri yang
membuatku geli. Kau, yang sedang dipeluk mimpi begitu menggemaskan dalam
sadar yang hilang. Ingin kuciumi bibirmu perlahan tapi aku tak tega
mengusir mimpi-mimpimu yang bergelayutan dalam bawah sadar yang mungkin
begitu menyenangkan.
Kau masih diam. Wajahmu damai dalam beribu kata-kata yang tak mampu
kueja. Aku mencintaimu lebih banyak dari yang dijanjikan mimpi-mimpi.
Dan memandangimu adalah cara sederhana mensyukuri hadirmu yang datang
tanpa pertanda. Yang menetap di hati atas nama cinta.
Sayang, tidurlah dalam bahagia. Saat kau bangun ingatlah tentang kita
dan kelak kau tahu mimpimu tak ada apa-apanya dibanding kebahagiaan
nyata saat kita bersama.
ADS HERE !!!